1. STRUKTUR EKONOMI
INDONESIA
Istilah struktur
dipakai untuk menunjukkan susunan atau komposisi dari sesuatu.
Struktur ekonomi
dipergunakan untuk menunjukkan komposisi atau susunan sektor-sektor ekonomi
dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan atau yang diandalkan mempunyai
kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan menjadi ciri khas dari suatu
perekonomian.
Dimaksudkan dengan
sektor ekonomi yang dominan atau yang diandalkan adalah sektor ekonomi yang
menjadi sumber mata pencaharian sebagian terbesar penduduk serta menjadi
penyerap tenaga kerja yang terbesar. Sektor ekonomi yang dominan atau andal
dapat juga berarti sektor yang memberikan sumbangan terbesar terhadap produk
nasional dengan laju pertumbuhan yang tinggi, yang menjadi ciri khas dari suatu
perekonomian.
Dikenal dua macam
struktur ekonomi, yaitu:
1. Struktur agraris, adalah struktur ekonomi
didominasi oleh sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi sumber mata
encaharian sebagian terbesar penduduknya. Pada umumnya negara-negara berkembang
(developing countries) termasuk Indonesia disebut negara agraris dan
negara-negara yang termasuk negara-negara belum berkembang (under developed
countries) yang pertaniannya masih sangat tradisional dikategorikan negara
agraris tradisional.
2. Industri, dimana struktur ekonomi didominasi
oleh sektor industri. Sebagian terbesar produk domestik disumbangkan dan laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggal disumbangkan oleh sektor industri.
Negara-negara amerika Serikat, Jerman, Inggris, Perancis, Italy, Jepang dan
Kanada yang termasuk negara industri maju, negara-negara Eropa dan
negara-negara lainnya termasuk negara industri.
2. Pembangunan
Pertanian
Pada masa awal
kemerdekaan negara-negara sedang berkembang pada umumnya tertarik pada gagasan
industrialisasi karena menurut Gunnar Myrdal, industrialisasi diwujudkan
dengan pembangunan industri-industri besar dan modern. Keadaan itu menurut para
perencana pembangunan dinegara-negara sedang berkembang adalah simbol dari
kemajuan dan pembangunan. Selain itu industrialisasi dianggap sebagai kunci
yang dapat membawa masyarakat kearah kemakmuran, atau sebagai motor pertumbuhan
(engine of growth) ekonomi. Industrialisasi diharapkan dapat mengatasi masalah
kesempatan kerja yang kurang menarik disektor pertanian.
Untuk mencapai
industri yang kuat harus didukung oleh pertanian yang tangguh. Hal ini bahwa
harus terlebih dahulu dilakukan pembangunan pertanian menuju ke arah
terciptanya sektor pertanian yang maju, efisiensi dan tangguh.
Beberapa alasan
perlunya pembangunan pertanian yang tangguh , antara lain:
1. Untuk memasarkan produk dari pabrik-pabrik
yang harus memenuhi skala produksi minimum (economies of scale), diperlukan
kemampuan daya beli (purchasing power) dari masyarakat.
2. Agar industri dapat melaksanakan efisiensi,
diperlukan biaya dari faktor-faktor produksi yang dapat ditekan serendah
mungkin.
3. Dengan pembangunan pertanian, dan terciptanya
sektor pertanian yang maju, efisien dan tangguh, dapat dilakukan keterkaitan
dan keterpaduan usaha antara sektor pertanian dan sektor industri.
4. Sektor pertanian yang terdiri dari sub-sektor
pertanian tanaman pangan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan perkebunan
dapat menyediakan faktor-faktor produksi yang menjadi bahan mentah yang
dibutuhkan oleh industri-industri pertanian lanjutan, secara berkesinambungan
dan dengan harga yang stabil, sehingga sektor industri dapat menjadi kuat
karena didukung oleh sektor pertanian yang maju, efisiensi dan tangguh.
5. Dengan pembangunan pertanian dapat dilakukan
proses produksi dengan lebih efisien dengan pengguna teknologi dan
keterampilan-keterampilan baru disektor pertnian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar