Minggu, 26 April 2015

UTANG LUAR NEGERI

   Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.
Utang luar negeri Indonesia lebih didominasi oleh utang swasta. Berdasarkan data di Bank Indonesia, posisi utang luar negeri pada Maret 2006 tercatat US$ 134 miliar, pada Juni 2006 tercatat US$ 129 miliar dan Desember 2006 tercatat US$ 125,25 miliar. Sedangkan untuk utang swasta tercatat meningkat dari US$ 50,05 miliar pada September 2006 menjadi US$ 51,13 miliar pada Desember 2006.

  Negara-negara donor bagi Indonesia adalah:
Jepang merupakan kreditur terbesar dengan USD 15,58 miliar.
Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar USS 9,106 miliar
Bank Dunia (World Bank) sebesar USD 8,103 miliar.
Jerman dengan USD 3,809 miliar, Amerika Serikat USD 3,545 miliar
Pihak lain, baik bilateral maupun multilateral sebesar USD 16,388 miliar.
Pembayaran utang
Utang luar negeri pemerintah memakan porsi anggaran negara (APBN) yang terbesar dalam satu dekade terakhir. 
Jumlah pembayaran pokok dan bunga utang hampir dua kali lipat anggaran pembangunan, dan memakan lebih dari separuh penerimaan pajak. 
   Pembayaran cicilan utang sudah mengambil porsi 52% dari total penerimaan pajak yang dibayarkan rakyat sebesar Rp 219,4 triliun. Jumlah utang negara Indonesia kepada sejumlah negara asing (negara donor)di luar negeri pada posisi finansial 2006, mengalami penurunan sejak 2004 lalu sehingga utang luar negeri Indonesia kini 'tinggal' USD 125.258 juta atau sekitar Rp1250 triliun lebih.
Pada tahun 2006, pemerintah Indonesia melakukan pelunasan utang kepada IMF. Pelunasan sebesar 3,181,742,918 dolar AS merupakan sisa pinjaman yang seharusnya jatuh tempo pada akhir 2010. Ada tiga alasan yang dikemukakan atas pembayaran utang tersebut, adalah meningkatnya suku bunga pinjaman IMF sejak kuartal ketiga 2005 dari 4,3 persen menjadi 4,58 persen; kemampuan Bank Indonesia (BI) membayar cicilan utang kepada IMF; dan masalah cadangan devisa dan kemampuan kita (Indonesia) untuk menciptakan ketahanan.

REVERENSI :


Arus modal masuk

    Komite Ekonomi Nasional memperkirakan para investor dari negara-negara maju masih akan mengalirkan dananya ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Charul Tanjung Bantah Komite Ekonomi Jadi Tukang Stempel
Ancaman Penggelembungan Ekonomi Belum Terbukti  
Perekonomian Asia Timur Tumbuh Luar Biasa  
Pengusaha Belum Antisipasi Dampak Perang Korea  
Pemerintah Belum Berencana Terbitkan Euro Bond
Kondisi ini dinilai akan membuat nilai tukar rupiah semakin menguat pada 2011 nanti. Diperkirakan rupiah akan stabil dan menguat di kisaran Rp 8700 - 9200 per dolar.

    Anggota Komite Ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan masih derasnya arus modal masuk ke Indonesia ini bukan karena adanya gelembung ekonomi, tapi karena Indonesia memang dianggap memberi prospek yang baik terhadap para investor. "Tapi karena prospek Indonesia yang tumbuh lebih cepat," katanya dalam paparan Prospek Ekonomi Indonesia 2011, di auditorium Bank Mega, Jakarta, Senin (20/12)
Indonesia, oleh para investor negara-negara maju tersebut, dinilai masih akan memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditawarkan negara-negara maju.

     Ada beberapa faktor yang membuat rupiah akan terus menguat, pertama ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih cepat, adanya perbaikan peringkat surat utang Indonesia, dan suku bunga di dunia masih belum akan meningkat secara signifikan, ini karena negara-negara maju masih memerlukan stimulus dari sisi moneter.
Selain itu, bank sentral Amerika Serikat masih akan melakukan kebijakan quantitative easing atau kebijakan menggelontorkan uang ke sistem perekonomian pada 2011.

   The Fed telah menyatakan akan membeli kembali surat utang pemerintah Amerika di pasar sekunder hingga US$ 600 miliar pada 2011. Akibatnya, suplai dolar di Amerika Serikat dan di pasar dunia akan terus meningkat.

  Jakarta - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan arus modal asing akan terus deras masuk sampai akhir tahun 2010. Setidaknya ada 2 alasan mengapa aliran modal akan tetap masuk ke Indonesia.
"Sepanjang tahun ini kalau tidak ada sentimen negatif, kecuali di Eropa terjadi seperti kemarin lagi. Maka arahnya arus modal akan masuk terus masuk," ujar Pjs Gubernur BI, Darmin Nasution di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jumat (25/06/2010).
Darmin menjelaskan, salah satu faktor derasnya aliran modal ke Indonesia karena pertumbuhan ekonomi lebih bagus di negara-negara emerging market daripada negara maju.

 "Disana (negara maju), pertumbuhan ekonomi di Eropa hanya 1 %, Amerika hanya 3 %. Namun di Asia 6% sampai 8%, ada juga yang 10%. Itu saja sudah membuat modal tertarik masuk," katanya.
Faktor yang kedua, lanjut Darmin yakni tingkat suku bunga. Saat ini, menurut Darmin, negara-negara Eropa masih menahan tingkat bunganya di kisaran 1%.
"Sementara India diatas 5%, Indonesia 6,5%. Ya datang dia (arus modal)," tuturnya.

  Menurut Darmin, dua alasan itu sebenarnya sudah cukup untuk membuat arus modal untuk terus masuk ke Indonesia. Kecuali ada kasus spesifik seperti yang terjadi di Eropa beberapa waktu lalu.
"Lihat saja kalau ada sentimen negatif pasti lari lagi, karena asing memang mau menyelamatkan modal," jelas Darmin.


Neraca pembayaran

PENGERTIAN NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.
Transaksi yang dicatat sebagai kredit adalah arus masuk valuta. arus masuk valuta adalah transaksi-transaksi yang mendatangkan valuta asing, yang merupakan suatu peningkatan daya beli eksternal atau sumber dana. Sedangkan transaksi yang dicatat sebagai debit adalah arus keluar valuta. Arus keluar valuta adalah transaksi-transaksi pengeluaran yang membutuhkan valuta asing, yang merupakan suatu penurunan daya beli eksternal atau penggunaan dana.
Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus diseimbangkan (balanced) dengan debit entry (bertanda negatif) yang sama. Kedua entriestersebut dikombinasikan untuk menghasilkan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal nasional (dari mana kita memperoleh dana-dana/ daya beli, dan bagaimana kita mengunakannya). Jadi, total kredit dan debit dari neracapembayaran suatu negara akan sama secara agregat; namun, dari komponen-komponen neraca pembayaran, mungkin terdapat surplus dan defisit.
Contoh Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas, pinjaman ini merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI pada pihak luar negeri (Inggris). Pinjaman ini merupakan suatu credit entry pada neraca pembayaran. Debit entry yang sama akan diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan aset financial luar negeri, yaitu rekening bank debitor RI (yang didenominasi) dalam sterling merupakan suatu aset.
Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti memberikan pinjaman jangka pendek kepada negara lain
PENGERTIAN NERACA PERDAGANGAN
Neraca perdagangan (balance of trade) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara nilai moneter antara ekspor dan impor. Neraca perdagangan biasa disebut dengan ekspor netto. Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor, dan biasa disebut surplus perdagangan. Sementara itu jika neraca perdagangan menunjukkan kondisi negatif artinya nilai moneter impor melebihi ekspor, dan disebut sebagai defisit perdagangan.
Contoh :
Sepanjang Januari, total ekspor Indonesia mencapai US$ 15,49 miliar atau turun 9,28 persen dibanding bulan sebelumnya. Namun bila dibandingkan dengan Januari tahun lalu, nilai ekspor tersebut tumbuh 6,07 persen.

Ekspor bulan lalu masih didominasi oleh sektor bahan bakar mineral dan lemak hewan atau nabati. Sektor tersebut masing-masing menyumbang US$ 2.166 juta dan US$ 2.142 juta. Dari segi impor, mesin dan peralatan mekanik mencatat kenaikan signifikan menjadi US$ 2.320 juta dari US$ 1.724,3 juta Januari tahun lalu.

Manfaaf neraca pembayaran:
q  Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah di bidang ekonomi.Data yang ada dijadikan dasar bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi.
q  Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal. Dari neraca pembayaran dapat dilihat berapa saldo devisa.
q  Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
q  Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional.
Neraca pembayaran terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : neraca perdagangan, neraca jasa, neraca modal dan neraca moneter (lalulintas moneter).

Manfaaf neraca Perdagangan :
Adalah untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor dan impor suatu Negara. Beberapa faktor yang mempengaruhi ekspor dan impor adalah : kurs, pendapatan luar negeri, pendapatan dalam negeri, harga relatif dan pendapatan.


Tingkat daya saing

Di tengah tekanan nilai tukar rupiah dan defisit perdagangan, kabar baik menghampiri Indonesia. Laporan terbaru World Economics Forum (WEF) Global Competitivenes Report 2013-2014 menobatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kenaikan peringkat daya saing tertinggi di dunia. 

Dikutip dari laporan WEF, peringkat daya saing Indonesia kini berada di posisi 38 dunia. Ranking Indonesia melesat 12 peringkat dari setahun sebelumnya di posisi 50 dunia. 

"Setelah tiga tahun mengalami penurunan, Indonesia kembali melompat dan tercatat sebagai salah satu pertumbuhan terbesar tahun ini," ujar Laporan WEF, Rabu (4/9/2013). 

Perkembangan positif tingkat daya saing ini diharapkan bisa berkontribusi pada momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut. Dalam setahun terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi hingga 5,2%. 

WEF menilai setelah terlantar cukup lama, Indonesia telah berhasil memperbaiki faktor infrastruktur  yang mencatat kenaikan 17 tingkat ke posisi 61 dunia. 

Indonesia diketahui telah mengeluarkan dana infrastruktur dalam jumlah besar untuk memperbaiki jalan, pelabuhan, fasilitas air bersih, dan pembangkit listrik. 

Dalam laporan kali ini, WEF menobatkan Swiss sebagai negara dengan daya saing terbaik di dunia. Berada satu tingkat di bawahnya adalah Singapura, Finalndia, Jerman, dan Amerika Serikat. 

Swedia dan Jerman yang sebelumnya berada di daftar lima besar harus terlempar dari posisi masing-masing ke peringkat 6 dan 8. (Shd)


perkembangan ekspor di indonesia

Perkembangan ekspor  di Indonesia

Perkembangan Ekspor Indonesia Berdasarkan Sektor


http://kemenperin.go.id/statistik/peran_grafik_1.php?ekspor=1 http://kemenperin.go.id/statistik/peran_grafik_2.php?ekspor=1 http://kemenperin.go.id/statistik/peran_grafik_2b.php?ekspor=1 
(Dalam US$)
Sektor
2007
2008
2009
2010
2011
Peran 
Th. 2011 (%)
I. MIGAS
22.088.567.876
29.126.274.355
19.018.296.911
28.039.599.534
41.477.035.636
20,38%
    1. Minyak Mentah
9.226.036.450
12.418.743.646
7.820.256.578
10.402.867.668
13.828.677.857
6,80%
    2. Hasil Minyak
2.878.751.078
3.547.001.209
2.262.327.715
3.967.277.194
4.776.854.837
2,35%
    3. Gas
9.983.780.348
13.160.529.500
8.935.712.618
13.669.454.672
22.871.502.942
11,24%
II. NON MIGAS
92.012.322.875
107.894.150.047
97.491.729.170
129.739.503.936
162.019.584.424
79,62%
    1. Pertanian
3.657.784.654
4.584.576.851
4.352.754.318
5.001.899.002
5.165.793.669
2,54%
    2. Industri
76.460.827.880
88.393.495.928
73.435.840.877
98.015.076.416
122.188.727.150
60,04%
    3. Tambang
11.884.904.619
14.906.165.178
19.692.338.644
26.712.581.107
34.652.027.382
17,03%
    4. Lainnya
8.805.722
9.912.090
10.795.331
9.947.411
13.036.223
0,01%
TOTAL
114.100.890.751
137.020.424.402
116.510.026.081
157.779.103.470
203.496.620.060
100,00%


Peran Ekspor Kelompok Hasil Industri Terhadap Total Ekspor Hasil Industri


http://kemenperin.go.id/statistik/peran_grafik_3.php?ekspor=1&sort=
(Dalam US$)       Klik nama kelompok untuk data lebih rinci. Klik tahun untuk mengubah urutan (sort).
Kelompok Hasil Industri
Peran
Th. 2011 (%)
10.361.901.077
16.104.663.849
12.924.892.234
17.253.751.946
23.179.189.217
18,97%
6.307.078.667
7.751.089.539
5.020.188.664
9.522.622.737
14.540.361.167
11,90%
9.790.097.037
10.116.346.372
9.245.131.849
11.205.515.350
13.234.016.875
10,83%
8.989.417.392
10.942.504.762
8.701.120.873
10.840.032.116
13.191.710.376
10,80%
6.973.615.868
7.677.048.360
7.899.592.376
9.254.562.524
9.536.135.712
7,80%
6.144.869.624
5.654.641.020
4.241.502.488
6.505.973.111
7.500.962.497
6,14%
4.562.315.320
3.821.506.074
3.168.301.075
4.577.664.111
6.119.906.261
5,01%
4.440.493.818
5.219.621.885
4.272.376.637
5.708.164.342
5.769.378.283
4,72%
2.515.635.181
3.202.403.226
2.569.307.210
3.219.558.339
4.505.240.017
3,69%
4.475.306.742
4.200.212.367
3.441.452.072
4.280.345.672
4.474.988.094
3,66%
1.879.391.773
2.089.036.069
1.888.082.911
2.665.634.728
3.450.898.952
2,82%
2.145.996.357
2.388.216.931
2.004.626.345
2.657.943.780
2.995.110.990
2,45%
865.715.508
1.042.115.295
1.160.013.004
1.417.404.497
2.520.059.405
2,06%
398.310.524
852.577.028
654.870.718
925.326.641
1.978.291.164
1,62%
1.001.987.313
1.140.825.439
994.446.396
1.216.938.046
1.429.411.911
1,17%
688.702.575
742.351.443
673.212.245
894.894.542
1.000.753.315
0,82%
858.563.024
878.376.933
734.103.741
901.381.338
952.623.900
0,78%
522.214.250
694.156.209
498.183.870
736.106.806
920.720.995
0,75%
881.888.757
881.388.503
538.917.104
790.252.173
893.452.396
0,73%
367.986.903
435.121.378
502.061.688
598.860.694
648.437.318
0,53%
313.905.015
393.511.816
423.641.237
557.864.036
546.572.007
0,45%
324.599.743
433.402.709
248.004.394
344.544.180
504.033.782
0,41%
211.880.957
255.328.237
257.224.001
360.442.018
438.140.751
0,36%
219.730.848
221.350.731
225.484.811
295.366.789
361.101.284
0,30%
137.873.395
174.502.986
197.220.287
269.790.385
349.090.073
0,29%
125.037.696
204.468.302
210.078.474
253.512.494
296.184.669
0,24%
148.553.112
193.978.498
143.940.963
198.982.243
242.295.236
0,20%
193.250.034
187.142.474
173.658.747
183.371.019
224.681.194
0,18%
360.673.162
280.953.416
201.134.406
195.057.949
208.012.240
0,17%
217.555.419
170.198.567
169.376.386
112.195.859
123.001.904
0,10%
36.280.789
44.455.510
53.693.671
71.015.951
53.965.165
0,04%
Dikelola oleh Tim Pengelola Website Kemenperin
Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan
Perkembangan ekspor impor Indonesia dipengaruhi oleh dinamika perekonomian global. Perkembangan ekspor impor Indonesia sudah semakin baik. Sebagai negara agraris, bidang ekspor dan impor nan digeluti negara Indonesia tak pernah jauh dari berbagai hasil tanam, terutama ketika berbicara perihal bidang ekspor.
Rempah-rempah mungkin bukan lagi menjadi komoditi ekspor Indonesia nan begitu asing. Perkembangan ekspor impor Indonesia pun selalu berkutat pada bumbu khas Indonesia itu. Selain berbagai rempah-rempah, Indonesia ternyata juga menjadikan buah tomat sebagai komoditi dalam perkembangan ekspor impor Indonesia. Tomat salah satu bahan pangan dari sekitar 400 jenis buah-buahan dan berbagai macam jenis sayuran nan dihasilkan di Indonesia. Tomat mempunyai peranan dalam hal kesehatan, gizi, memberikan laba bagi petani, dan sebagai sumber devisa negara.
Untuk menghindari ketidakstabilan atau keragaman ekspor impor sayuran dan buah-buahan, serta buat tetap menjaga perkembangan ekspor impor Indonesia dari terbukanya pasar bebas, diperlukan pemugaran teknologi budidaya dan efisiensi produksi nan terarah agar hasil dan kontinuitas tetap terjaga.
Pada kenyataannya, perkembangan ekspor impor Indoensia memang membutuhkan donasi dari berbagai pihak. Pihak-pihak terkait nan memang menjadikan bisnis ekspor impor ini sebagai mata pencaharian. Berbicara mengenai komoditi tomat sebagai pemeran primer dalam "lakon" perkembangan ekspor impor Indonesia, para petani tomat ialah mereka nan bertanggung jawab.
Lebih jauh membicarakan tentang perkembangan ekspor impor Indonesia dalam bidang hasil tanam, pihak-pihak forum terkait seperti departemen pertanian juga harusnya ikut bertanggung jawab. Penyuluhan-penyuluhan nan dilakukan oleh pihak tersebut sejatinya berguna buat membantu perkembangan ekspor impor Indonesia dalam bidang hasil pertanian tersebut.


Perkembangan Ekspor Impor Indonesia 

Eskpor Tomat
Tomat taiwan menjadi favorit sampai sekarang sejak pertama kali masuk ke Indonesia. Selain sebab penampilannya, tomat taiwan memiliki ketahanan nan kuat dibanding tomat lokal. Sekarang ini, banyak petani tomat nan mulai beralih menanam tomat taiwan. Perkembangan ekspor impor Indonesia, terutama tomat pun berkembang.
Dari segi harga, tomat taiwan memang dibedakan dengan tomat lokal sehingga petani tomat lokal tak akan mengalami kerugian. Pada sektor ekspor, tomat mengalami peningkatan. Singapura ialah negara nan paling banyak dan sering meminta pasokan tomat dari Indonesia. Banyak petani nan akhirnya memperluas huma penanaman agar bisa memenuhi permintaan. Permintaan ekspor tomat nan dimintai Singapura dari Indonesia sedikit banyak berpengaruh pada perkembangan eskpor impor Indonesia.
Selain Singapura, negara lain nan menghendaki adanya kiriman tomat dari Indonesia ialah Hong Kong, Taiwan, dan Malaysia. Namun, permintaan tersebut hanya pada bulan-bulan tertentu, bulan ketika mereka tak memproduksi sendiri. Harga tomat fluktuatif, selalu naik turun sinkron dengan musim dan keberhasilan panen. Perkembangan ekspor impor Indonesia nan menjadikan tomat sebagai komoditinya pun menjanjikan keuntungan.


Mutu Tomat nan Diminta
Perkembangan ekspor impor Indonesia nan menjadikan tomat sebagai komoditi utamanya tentu saja sama dengan komoditi lain. Mutu menjadi hal nan utama. Mutu nan diminta tiap konsumen tak sama. Tomat nan dikirim ke negara-negara importir umumnya harus selalu dalam keadaan baik, sebab tomat tersebut nantinya akan digunakan buat berbagai keperluan.
Hotel berbintang nan ada dinegara-negara importir rata-rata menghendaki ukuran tomat standar, yaitu nan beratnya lebih dari 75 gram per butir (1 kilogram isinya 8-10 butir), dengan rona merah nan segar, bijinya sedikit dengan kadar air sedikit, dan taraf kematangan 85 persen, tak lembek dengan kulit bersih, merah mengkilat.
Transportasi nan digunakan bergantung kematangan tomat. Bila menggunakan pesawat terbang, kematangannya 90 persen. Jika menggunakan kapal laut, kematangannya 75 persen (berwarna hijau, namun sudah matang). Di pasar-pasar lokal, tak ada baku mutu nan ditetapkan. Baku nan digunakan ialah tomat dalam keadaan bagus dengan harga nan sesuai. Baku ini sudah disesuaikan dengan baku perkembangan ekspor impor Indonesia.


Bertanam Tomat Cara Petani Bengkulu
Perkembangan ekspor impor Indonesia memang tak dapat lepas dari "bantuan tenaga" nan datang dari daerah-daerah. Spesifik buat tomat, daerah nan potensial buat menanam tomat salah satunya ialah Bengkuli. Daerah di Bengkulu nan banyak menghasilkan tomat ialah Curup-Bengkulu, dengan kondisi tanah nan gembur dan mengandung hara tinggi. Walaupun nan ditanam tomat lokal, mampu menghasilkan tomat nan tidak kalah bagus dengan tomat taiwan.
Berikut cara mebudidayakan tomat apel putih ala Curup-Bengkulu. Sebagai upaya buat membantu perkembangan ekspor impor Indonesia dalam bidang per-tomatan.

1. Menyemai Benih

Yang pertama dilakukan ialah menyemai benih pada bedeng. Tanah nan akan disemai diberi pupuk kandang kambing secukupnya. Kemudian, benih ditebar secara merata, jangan sampai menggumpal atau tak rata. Setelah itu, ditutupi tanah tipis-tipis dan serasah dedaunan selama 15 hari. Lakukan penyiraman.

2. Tanam dan Perawatan

Sebelum bibit ditanam, huma hanya dicangkul agar menjadi gembur dan tercampur rata antara lapisan atas dan bawah. Setelah itu, dibuat lubang tanam sedalam 10-15cm dengan jeda 1,25mx0,4m. Jeda tersebut digunakan buat tomat nan ditanam pada musim kemarau. Pada musim hujan, jeda nan ditanam 1,25x0,5m.
Perbedaan jeda tanam bertujuan agar iklim mikro, terutama kelembapan di sekitar tanaman, tak terlalu tinggi. Kemudian, tiap lubang diisi 300 gram pupuk kandang matang nan dicampur 30 gram TSP dan diaduk rata. Baru sekitar 2 sampai 3 hari lubang itu ditanami. Setelah tiga puluh hari atau satu bulan, baru dilakukan mutilasi batang-batang sekunder dan disisakan 2 cabang utama.
Pada saat itu pula, setiap tanaman diberi ajir/lanjaran/patok. Tujuannya agar tanaman bisa tumbuh dengan tegak dan tak mudah roboh. Selain itu, pemasangan ajir dilakukan agar tomat nan tumbuh tak menyentuh tanah sehingga terhindar dari hama. Tinggi air kurang lebih 2,5 meter, ditancapkan ke dalam tanah kurang lebih 25cm. Petani Bengkulu tak melakukan perawatan seperti pengairan.
Perawatan menjadi sebuah termin nan penting. Jika perawatan tanaman tomat dilakukan dengan baik, maka perkembangan ekspor impor Indonesia dibidang budidaya tomat pun akan semakin meningkat.

3. Pemupukan

Pemupukan dilakukan saat tanaman berumur 45 hari. Pemupukan pertama terdiri dari urea, TSP, dan KCI. Dengan perbandingan 3:1:1 sebanyak 20 gram per tanaman. Pemupukan kedua dilakukan sesudah 3 minggu dari pemupukan pertama dengan pupuk nan sama sebanyak 30 gram per tanaman, perbandingan nan digunakan 1:4:2. Pupuk diberikan dengan cara dialurkan sepanjang barisan tanaman, lalu ditutup kembali dengan tanah.
Ketika umur 45 hari, diberikan urine kambing sebanyak 55cc per tanaman. Pemberian urine dilakukan saat tanaman berumur 60-70 hari sebanyak 55cc. Agar terhindar dari hama dan penyakit nan lain, dapat menyemprotkan pestisida secara bergantian. Pada musim hujan, penyemprotan dilakukan 3 hari sekali, sedangkan pada musim kemarau seminggu sekali.

4. Panen

Kurang lebih pada waktu berumur 90 hari, tomat-tomat sudah bisa dipanen. Panen berikutnya dilakukan dengan jeda waktu seminggu. Pada panen pertama dan kedua, biasanya hasil belum maksimal. Peningkatan ada pada waktu panen ke-3 hingga ke-8. Kemudian, akan mengalami penurunan kembali pada panen ke-9 dan terakhir.
Panen tomat menjadi titik akhir dari proses penanaman tomat. Panen juga harus dilakukan dengan baik dan benar, agar perkembangan ekspor impor Indonesia dalam bidang pertanian ini semakin meningkat.