Minggu, 26 April 2015

perkembangan ekspor di indonesia

Perkembangan ekspor  di Indonesia

Perkembangan Ekspor Indonesia Berdasarkan Sektor


http://kemenperin.go.id/statistik/peran_grafik_1.php?ekspor=1 http://kemenperin.go.id/statistik/peran_grafik_2.php?ekspor=1 http://kemenperin.go.id/statistik/peran_grafik_2b.php?ekspor=1 
(Dalam US$)
Sektor
2007
2008
2009
2010
2011
Peran 
Th. 2011 (%)
I. MIGAS
22.088.567.876
29.126.274.355
19.018.296.911
28.039.599.534
41.477.035.636
20,38%
    1. Minyak Mentah
9.226.036.450
12.418.743.646
7.820.256.578
10.402.867.668
13.828.677.857
6,80%
    2. Hasil Minyak
2.878.751.078
3.547.001.209
2.262.327.715
3.967.277.194
4.776.854.837
2,35%
    3. Gas
9.983.780.348
13.160.529.500
8.935.712.618
13.669.454.672
22.871.502.942
11,24%
II. NON MIGAS
92.012.322.875
107.894.150.047
97.491.729.170
129.739.503.936
162.019.584.424
79,62%
    1. Pertanian
3.657.784.654
4.584.576.851
4.352.754.318
5.001.899.002
5.165.793.669
2,54%
    2. Industri
76.460.827.880
88.393.495.928
73.435.840.877
98.015.076.416
122.188.727.150
60,04%
    3. Tambang
11.884.904.619
14.906.165.178
19.692.338.644
26.712.581.107
34.652.027.382
17,03%
    4. Lainnya
8.805.722
9.912.090
10.795.331
9.947.411
13.036.223
0,01%
TOTAL
114.100.890.751
137.020.424.402
116.510.026.081
157.779.103.470
203.496.620.060
100,00%


Peran Ekspor Kelompok Hasil Industri Terhadap Total Ekspor Hasil Industri


http://kemenperin.go.id/statistik/peran_grafik_3.php?ekspor=1&sort=
(Dalam US$)       Klik nama kelompok untuk data lebih rinci. Klik tahun untuk mengubah urutan (sort).
Kelompok Hasil Industri
Peran
Th. 2011 (%)
10.361.901.077
16.104.663.849
12.924.892.234
17.253.751.946
23.179.189.217
18,97%
6.307.078.667
7.751.089.539
5.020.188.664
9.522.622.737
14.540.361.167
11,90%
9.790.097.037
10.116.346.372
9.245.131.849
11.205.515.350
13.234.016.875
10,83%
8.989.417.392
10.942.504.762
8.701.120.873
10.840.032.116
13.191.710.376
10,80%
6.973.615.868
7.677.048.360
7.899.592.376
9.254.562.524
9.536.135.712
7,80%
6.144.869.624
5.654.641.020
4.241.502.488
6.505.973.111
7.500.962.497
6,14%
4.562.315.320
3.821.506.074
3.168.301.075
4.577.664.111
6.119.906.261
5,01%
4.440.493.818
5.219.621.885
4.272.376.637
5.708.164.342
5.769.378.283
4,72%
2.515.635.181
3.202.403.226
2.569.307.210
3.219.558.339
4.505.240.017
3,69%
4.475.306.742
4.200.212.367
3.441.452.072
4.280.345.672
4.474.988.094
3,66%
1.879.391.773
2.089.036.069
1.888.082.911
2.665.634.728
3.450.898.952
2,82%
2.145.996.357
2.388.216.931
2.004.626.345
2.657.943.780
2.995.110.990
2,45%
865.715.508
1.042.115.295
1.160.013.004
1.417.404.497
2.520.059.405
2,06%
398.310.524
852.577.028
654.870.718
925.326.641
1.978.291.164
1,62%
1.001.987.313
1.140.825.439
994.446.396
1.216.938.046
1.429.411.911
1,17%
688.702.575
742.351.443
673.212.245
894.894.542
1.000.753.315
0,82%
858.563.024
878.376.933
734.103.741
901.381.338
952.623.900
0,78%
522.214.250
694.156.209
498.183.870
736.106.806
920.720.995
0,75%
881.888.757
881.388.503
538.917.104
790.252.173
893.452.396
0,73%
367.986.903
435.121.378
502.061.688
598.860.694
648.437.318
0,53%
313.905.015
393.511.816
423.641.237
557.864.036
546.572.007
0,45%
324.599.743
433.402.709
248.004.394
344.544.180
504.033.782
0,41%
211.880.957
255.328.237
257.224.001
360.442.018
438.140.751
0,36%
219.730.848
221.350.731
225.484.811
295.366.789
361.101.284
0,30%
137.873.395
174.502.986
197.220.287
269.790.385
349.090.073
0,29%
125.037.696
204.468.302
210.078.474
253.512.494
296.184.669
0,24%
148.553.112
193.978.498
143.940.963
198.982.243
242.295.236
0,20%
193.250.034
187.142.474
173.658.747
183.371.019
224.681.194
0,18%
360.673.162
280.953.416
201.134.406
195.057.949
208.012.240
0,17%
217.555.419
170.198.567
169.376.386
112.195.859
123.001.904
0,10%
36.280.789
44.455.510
53.693.671
71.015.951
53.965.165
0,04%
Dikelola oleh Tim Pengelola Website Kemenperin
Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan
Perkembangan ekspor impor Indonesia dipengaruhi oleh dinamika perekonomian global. Perkembangan ekspor impor Indonesia sudah semakin baik. Sebagai negara agraris, bidang ekspor dan impor nan digeluti negara Indonesia tak pernah jauh dari berbagai hasil tanam, terutama ketika berbicara perihal bidang ekspor.
Rempah-rempah mungkin bukan lagi menjadi komoditi ekspor Indonesia nan begitu asing. Perkembangan ekspor impor Indonesia pun selalu berkutat pada bumbu khas Indonesia itu. Selain berbagai rempah-rempah, Indonesia ternyata juga menjadikan buah tomat sebagai komoditi dalam perkembangan ekspor impor Indonesia. Tomat salah satu bahan pangan dari sekitar 400 jenis buah-buahan dan berbagai macam jenis sayuran nan dihasilkan di Indonesia. Tomat mempunyai peranan dalam hal kesehatan, gizi, memberikan laba bagi petani, dan sebagai sumber devisa negara.
Untuk menghindari ketidakstabilan atau keragaman ekspor impor sayuran dan buah-buahan, serta buat tetap menjaga perkembangan ekspor impor Indonesia dari terbukanya pasar bebas, diperlukan pemugaran teknologi budidaya dan efisiensi produksi nan terarah agar hasil dan kontinuitas tetap terjaga.
Pada kenyataannya, perkembangan ekspor impor Indoensia memang membutuhkan donasi dari berbagai pihak. Pihak-pihak terkait nan memang menjadikan bisnis ekspor impor ini sebagai mata pencaharian. Berbicara mengenai komoditi tomat sebagai pemeran primer dalam "lakon" perkembangan ekspor impor Indonesia, para petani tomat ialah mereka nan bertanggung jawab.
Lebih jauh membicarakan tentang perkembangan ekspor impor Indonesia dalam bidang hasil tanam, pihak-pihak forum terkait seperti departemen pertanian juga harusnya ikut bertanggung jawab. Penyuluhan-penyuluhan nan dilakukan oleh pihak tersebut sejatinya berguna buat membantu perkembangan ekspor impor Indonesia dalam bidang hasil pertanian tersebut.


Perkembangan Ekspor Impor Indonesia 

Eskpor Tomat
Tomat taiwan menjadi favorit sampai sekarang sejak pertama kali masuk ke Indonesia. Selain sebab penampilannya, tomat taiwan memiliki ketahanan nan kuat dibanding tomat lokal. Sekarang ini, banyak petani tomat nan mulai beralih menanam tomat taiwan. Perkembangan ekspor impor Indonesia, terutama tomat pun berkembang.
Dari segi harga, tomat taiwan memang dibedakan dengan tomat lokal sehingga petani tomat lokal tak akan mengalami kerugian. Pada sektor ekspor, tomat mengalami peningkatan. Singapura ialah negara nan paling banyak dan sering meminta pasokan tomat dari Indonesia. Banyak petani nan akhirnya memperluas huma penanaman agar bisa memenuhi permintaan. Permintaan ekspor tomat nan dimintai Singapura dari Indonesia sedikit banyak berpengaruh pada perkembangan eskpor impor Indonesia.
Selain Singapura, negara lain nan menghendaki adanya kiriman tomat dari Indonesia ialah Hong Kong, Taiwan, dan Malaysia. Namun, permintaan tersebut hanya pada bulan-bulan tertentu, bulan ketika mereka tak memproduksi sendiri. Harga tomat fluktuatif, selalu naik turun sinkron dengan musim dan keberhasilan panen. Perkembangan ekspor impor Indonesia nan menjadikan tomat sebagai komoditinya pun menjanjikan keuntungan.


Mutu Tomat nan Diminta
Perkembangan ekspor impor Indonesia nan menjadikan tomat sebagai komoditi utamanya tentu saja sama dengan komoditi lain. Mutu menjadi hal nan utama. Mutu nan diminta tiap konsumen tak sama. Tomat nan dikirim ke negara-negara importir umumnya harus selalu dalam keadaan baik, sebab tomat tersebut nantinya akan digunakan buat berbagai keperluan.
Hotel berbintang nan ada dinegara-negara importir rata-rata menghendaki ukuran tomat standar, yaitu nan beratnya lebih dari 75 gram per butir (1 kilogram isinya 8-10 butir), dengan rona merah nan segar, bijinya sedikit dengan kadar air sedikit, dan taraf kematangan 85 persen, tak lembek dengan kulit bersih, merah mengkilat.
Transportasi nan digunakan bergantung kematangan tomat. Bila menggunakan pesawat terbang, kematangannya 90 persen. Jika menggunakan kapal laut, kematangannya 75 persen (berwarna hijau, namun sudah matang). Di pasar-pasar lokal, tak ada baku mutu nan ditetapkan. Baku nan digunakan ialah tomat dalam keadaan bagus dengan harga nan sesuai. Baku ini sudah disesuaikan dengan baku perkembangan ekspor impor Indonesia.


Bertanam Tomat Cara Petani Bengkulu
Perkembangan ekspor impor Indonesia memang tak dapat lepas dari "bantuan tenaga" nan datang dari daerah-daerah. Spesifik buat tomat, daerah nan potensial buat menanam tomat salah satunya ialah Bengkuli. Daerah di Bengkulu nan banyak menghasilkan tomat ialah Curup-Bengkulu, dengan kondisi tanah nan gembur dan mengandung hara tinggi. Walaupun nan ditanam tomat lokal, mampu menghasilkan tomat nan tidak kalah bagus dengan tomat taiwan.
Berikut cara mebudidayakan tomat apel putih ala Curup-Bengkulu. Sebagai upaya buat membantu perkembangan ekspor impor Indonesia dalam bidang per-tomatan.

1. Menyemai Benih

Yang pertama dilakukan ialah menyemai benih pada bedeng. Tanah nan akan disemai diberi pupuk kandang kambing secukupnya. Kemudian, benih ditebar secara merata, jangan sampai menggumpal atau tak rata. Setelah itu, ditutupi tanah tipis-tipis dan serasah dedaunan selama 15 hari. Lakukan penyiraman.

2. Tanam dan Perawatan

Sebelum bibit ditanam, huma hanya dicangkul agar menjadi gembur dan tercampur rata antara lapisan atas dan bawah. Setelah itu, dibuat lubang tanam sedalam 10-15cm dengan jeda 1,25mx0,4m. Jeda tersebut digunakan buat tomat nan ditanam pada musim kemarau. Pada musim hujan, jeda nan ditanam 1,25x0,5m.
Perbedaan jeda tanam bertujuan agar iklim mikro, terutama kelembapan di sekitar tanaman, tak terlalu tinggi. Kemudian, tiap lubang diisi 300 gram pupuk kandang matang nan dicampur 30 gram TSP dan diaduk rata. Baru sekitar 2 sampai 3 hari lubang itu ditanami. Setelah tiga puluh hari atau satu bulan, baru dilakukan mutilasi batang-batang sekunder dan disisakan 2 cabang utama.
Pada saat itu pula, setiap tanaman diberi ajir/lanjaran/patok. Tujuannya agar tanaman bisa tumbuh dengan tegak dan tak mudah roboh. Selain itu, pemasangan ajir dilakukan agar tomat nan tumbuh tak menyentuh tanah sehingga terhindar dari hama. Tinggi air kurang lebih 2,5 meter, ditancapkan ke dalam tanah kurang lebih 25cm. Petani Bengkulu tak melakukan perawatan seperti pengairan.
Perawatan menjadi sebuah termin nan penting. Jika perawatan tanaman tomat dilakukan dengan baik, maka perkembangan ekspor impor Indonesia dibidang budidaya tomat pun akan semakin meningkat.

3. Pemupukan

Pemupukan dilakukan saat tanaman berumur 45 hari. Pemupukan pertama terdiri dari urea, TSP, dan KCI. Dengan perbandingan 3:1:1 sebanyak 20 gram per tanaman. Pemupukan kedua dilakukan sesudah 3 minggu dari pemupukan pertama dengan pupuk nan sama sebanyak 30 gram per tanaman, perbandingan nan digunakan 1:4:2. Pupuk diberikan dengan cara dialurkan sepanjang barisan tanaman, lalu ditutup kembali dengan tanah.
Ketika umur 45 hari, diberikan urine kambing sebanyak 55cc per tanaman. Pemberian urine dilakukan saat tanaman berumur 60-70 hari sebanyak 55cc. Agar terhindar dari hama dan penyakit nan lain, dapat menyemprotkan pestisida secara bergantian. Pada musim hujan, penyemprotan dilakukan 3 hari sekali, sedangkan pada musim kemarau seminggu sekali.

4. Panen

Kurang lebih pada waktu berumur 90 hari, tomat-tomat sudah bisa dipanen. Panen berikutnya dilakukan dengan jeda waktu seminggu. Pada panen pertama dan kedua, biasanya hasil belum maksimal. Peningkatan ada pada waktu panen ke-3 hingga ke-8. Kemudian, akan mengalami penurunan kembali pada panen ke-9 dan terakhir.
Panen tomat menjadi titik akhir dari proses penanaman tomat. Panen juga harus dilakukan dengan baik dan benar, agar perkembangan ekspor impor Indonesia dalam bidang pertanian ini semakin meningkat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar