Polda Metro Jaya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan menutup pintu masuk pusat perbelanjaan Pejaten Village, Jakarta Selatan. Penutupan dilakukan agar kemacetan yang terjadi di Jalan Pejaten dan Warung Buncit dapat diatasi.
"Penutupan dimaksudkan untuk meniadakan titik konflik yang berada di simpang Pejaten Village. Karena berdasarkan pengamatan ada sebanyak 17 pergerakan dan 8 titik konflik di lokasi ini," ujar Priyanto, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Kamis (29/1).
Rekayasa akan dilakukan dengan pemasangan road barrier sepanjang 60 meter di Jalan Raya arah Pasar Minggu dan Jalan Pejaten Barat arah Kemang. Sehingga, arus kendaraan akan bergerak satu arah.
"Tidak ada yang crossing, khususnya kendaraan yang hendak memasuki mal. Semua masuk dari pintu yang berada di Jalan Warung Jati Barat arah Ragunan," jelasnya.
Barrier ini juga berfungsi untuk membatasi ruang gerak antrean kendaraan pada lampu lalu lintas pada kedua titik Jalan, yakni Jl Pejaten Raya arah Pasar Minggu dan Jl Pejaten Barat arah Kemang.
"Karena seperti yang kita ketahui, titik simpang ini selalu padat dan rawan kemacetan akibat tidak disiplinnya pengguna jalan," ungkapnya.
Selain menempatkan barrier, kata Priyanto, rekayasa juga dilakukan pada lampu lalu lintas persimpangan tersebut yang mengarah ke Jl Pejaten Raya serta Jl Pejaten Barat. "Rekayasa waktu lampu lalu lintas dari selama 40 detik menjadi 60 detik per pemberhentian," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar