Tugas
softskill
1.
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan Manajemen!
Proses
kegiatan dengan melalui orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu serta
dilaksanakan secara berurutan berjalan kearah satu tujuan. Yang menggunakan
fungsi manajemen planning, organizing, actuating, controlling.
2.
Jelaskan dan uraikan
tentang Fungsi-fungsi Manajemen dan keterkaitannya satu sama lain!
a.
Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah sanagt penting bagi peerusahaan dimana fungsi ini akan menjadi pedoman dasar kegiatan atau fungsi-fungsi lainnya, dan perencanaan berperan sebagai acuan bagi segenap tindakan dalam merealisasikan tujuan-tujuan.
b. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
Fungsi pengorganisasian dapat diartikan sebagai “how to organize works” atau bagaimana mengatur,memilah-milah sejumlah beesaran pekerjaan menurutbidan-bidangnya menjadi suatu kesatuan kerja. Ini berarti melakukan pengelompokkan tugas dan menciptakan wadahnya.
Fungsi perencanaan adalah sanagt penting bagi peerusahaan dimana fungsi ini akan menjadi pedoman dasar kegiatan atau fungsi-fungsi lainnya, dan perencanaan berperan sebagai acuan bagi segenap tindakan dalam merealisasikan tujuan-tujuan.
b. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
Fungsi pengorganisasian dapat diartikan sebagai “how to organize works” atau bagaimana mengatur,memilah-milah sejumlah beesaran pekerjaan menurutbidan-bidangnya menjadi suatu kesatuan kerja. Ini berarti melakukan pengelompokkan tugas dan menciptakan wadahnya.
c. Fungsi melaksanakan (Actuating)
Setelah rencana-rencana selesai dibuat,struktur organisasi terbentuk dan pengisian personilnya selesai dilakukan (direkrut dan dilatih),langkah berikutnya adalah menetapkan atau melaksanakan bagaimana agar arah atau langkah organisasi bergerak menuju arah yang telah ditetapkan.
d. Fungsi pengawasan (controlling)
Melalui funsi pengawasan,diharapkan dapat menjaga agar jalannya organisasi selalu berada di dalam jalur yang benar sehingga dengan demikian, kemungkinan terjadinya penyimpangan atas proses dan sasran yang telah ditetapkan,secara dini dapat dihindari/diatasi.
3.
Jelaskan tentang berbagai
tingkatan manajemen dan ketrampilan apa saja yang dibutuhkan oleh setiap
manajer dalam organisasi!
1.
Manajemen
Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Keterampilan.
1.
Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang
4.
Jelaskan perbedaan
antara perencanaan strategis dan perencanaan taktis!
1.Strategi (Strategy)
menjelaskan arah yang akan dituju perusahaan dan menuntun pengalokasian sumber
daya dan upaya. Dari sudut pendang lain, strategi menjelaskan bisnis di mana
kita berada dan bisnis di mana kita akan berada. Strategi menyediakan logika
yang mengintegrasikan perspektif departemen fungsional dan unit operasional
serta mengarahkan mereka semua pada arah yang sama. Pernyataan strategi untuk unit
bisnis terdiri dari elemen sebagai berikut:
2.Taktik (tactics) adalah
tindakan jangka pendek yang dilakukan untuk menerapkan strategi yang lebih
luas. Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah suatu pernyataan
bagaimana caranya suatu merek atau lini produk akan mencapai tujuannya.
Strategi memberikan keputusan dan arahan sehubungan dengan variabel-variabel
seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, pemosisian, elemen bauran
pemasaran, dan pengeluaran.
5.
Jelaskan berbagai gaya
kepemimpinan yang dapat diterapkan oleh manajer dalam mengarahkan bawahan dan
jelaskan pula gaya kepemimpinan mana yang terbaik!
a.
Pengertian Kepemimpinan
1.Secara
harfiah kepemimpinan atau leadership berarti adalah sifat,
kapasitas dan kemampuan seseorang dalam memimpin. Arti dari kepemimpinan
sendiri sangat luas dan bervariasi berdasarkan para ilmuwan yang
menjelaskannya. Menurut Charteris-Black (2007), definisi dari kepemimpinan
adalah “leadership is process whereby an individual influence a group of
individuals to achieve a common goal”. Kepemimpinan adalah sifat dan nilai yang
dimiliki oleh seorang leader. Teory kepemimpinan telah berkembang sejak puluhan
tahun yang lalu dan sudah banyak berbagai referensi dalam bentuk beraneka macam
mengenai topic ini yang dihasilkan dari berbagai penelitian. Fungsi
kepemimpinan dalam sebuah organisasi atau kelompok sangat penting karena fungsi
kepemimpinanlah sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya melalui jalan dan
cara yang benar. Memahami dengan baik mengenai konsep kepemimpinan sangat
membantu seseorang dan organisasi bekerja lebih efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan dan kondisi yang diinginkan.
Pembagian
konsep kepemimpinan dalam berbagai aspek telah banyak dilakukan oleh para
peneliti dan ahli. Pembagian style kepemimpinan yang paling dasar dan sekaligus
mendasari perkembangan klasifikasi kepemimpinan sampai saat ini adalah
berdasarkan hasil penelitian Lewin (1939). Beliau membagi style kepemimpinan
menjadi 3 kategori utama yaitu autocratic leadership, democratic leadership,
dan delegative leadership. Masing – masing kategorie ini mempunyai
karakteristik dan ciri khas yang membedakan antara satu dengan yang lainnya.
Beberapa
pendapat para ahli tentang kepemimpinan mengandung
pengertian
dan makna yang sama. Antara lain dikemukakan oleh:
1.
Sutarto
Kepemimpinan
adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan
mempengaruhi
perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia
bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.
Sondang P. Siagian
Kepemimpinan
adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar
melaksanakan
pekerjaan bersama menuju suatu tujuan tertentu.
3.
Ordway Tead
Kepemimpinan
adalah aktifitas mempengaruhi orang-orang agar mau
bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4.
George Terry
Kepemimpinan
adalah hubungan yang erat ada dalam diri orang atau
pemimpin,
mempengaruhi orang-orang lain untuk bekerja sama secara
sadar
dalam hubungan tugas untuk mencapai keinginan pemimpin.
5.
Franklin G. Mooore
Kepemimpinan
adalah kemampuan membuat orang-orang bertindak
sesuai
dengan keinginan pemimpin
b.
Gaya-Gaya Kepemimpinan
1.
Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya
ini kadang-kadang dikatakan kepemimpinan terpusat pada diri pemimpin atau gaya
direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya
dari pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran
serta anak buah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Pemimpin secara
sepihak menentukan peran serta apa, bagaimana, kapan, dan bilamana berbagai
tugas harus dikerjakan. Yang menonjol dalam gaya ini adalah pemberian perintah.
Pemimpin
otokratis adalah seseorang yang memerintah dan menghendaki kepatuhan. Ia
memerintah berdasarkan kemampuannya untuk memberikan hadiah serta menjatuhkan
hukuman. Gaya kepemimpinan otokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain
agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
cara segala kegiatan yang akan dilakukan semata-mata diputuskan oleh pimpinan.
Adapun
ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis adalah sebagai berikut:
•
Wewenang mutlak terpusat pada pemimpin
•
Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin;
•
Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin;
•
Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan;
•
Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para
bawahannya dilakukan secara ketat;
•
Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran pertimbangan atau pendapat;
•
Lebih banyak kritik dari pada pujian, menuntut prestasi dan kesetiaan sempurna
dari bawahan tanpa syarat, dan cenderung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman.
2.
Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya
kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agarbersedia
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai
kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.
Gaya
ini kadang-kadang disebut juga gaya kepemimpinan yang terpusat pada anak buah,
kepemimpinan dengan kesederajatan, kepemimpinan konsultatif atau partisipatif.
Pemimpin kerkonsultasi dengan anak buah untuk merumuskan tindakan keputusan
bersama.
Adapun
ciri-cirinya sebagai berikut:
a.
Wewenang pemimpin tidak mutlak;
b.
Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan;
c.
Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan;
d.
Komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara pimpinan
dan bawahan maupun sesama bawahan;
e.
Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahandilakukan
secara wajar;
f.
Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan;
g.
Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran, pertimbangan atau
pendapat; Tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan
dari pada intruksi;
h.
Pimpinan memperhatikan dalam bersikap dan bertindak, adanya saling percaya,
saling menghormati.
3.
Gaya Kepemimpinan Delegatif
Gaya
Kepemimpinan delegatif dicirikan dengan jarangnya pemimpin memberikanarahan,
keputusan diserahkan kepada bawahan, dan diharapkan anggota organisasi dapat
menyelesaikan permasalahannya sendiri (MacGrefor, 2004). Gaya Kepemimpinan
adalah suatu ciri khas prilaku seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya
sebagai pemimpin. Dengan demikian maka gaya kepemimpinan seorang pemimpin
sangat dipengaruhi oleh karakter pribadinya. Kepemimpinan delegatif adalah
sebuah gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pimpinan kepada bawahannya yang
memiliki kemampuan, agar dapat menjalankan kegiatannya yang untuk sementara
waktu tidak dapat dilakukan oleh pimpinan dengan berbagai sebab. Gaya
kepemimpinan delegatif sangat cocok dilakukan jika staf yang dimiliki memiliki
kemampuan dan motivasi yang tinggi. dengan demikian pimpinan tidak terlalu
banyak memberikan instruksi kepada bawahannya, bahkan pemimpin lebih banyak
memberikan dukungan kepada bawahannya.
4. Gaya Kepemimpinan Birokratis
Gaya
ini dapat dilukiskan dengan kalimat “memimpin berdasarkan peraturan”. Perilaku pemimpin
ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi pemipin dan
anak buahnya. Pemimpin yang birokratis pada umumnya membuat keputusan-keputusan
berdasarkan aturan yang ada secara kaku tanpa adanya fleksibilitas. Semua
kegiatan hampir terpusat pada pimpinan dan sedikit saja kebebasan orang lain
untuk berkreasi dan bertindak, itupun tidak boleh lepas dari ketentuan yang
ada.
Adapun
karakteristik dari gaya kepemimpinan birokratis adalah sebagai berikut:
a.
Pimpinan menentukan semua keputusan yang bertalian dengan seluruh pekerjaan dan
memerintahkan semua bawahan untuk melaksanakannya;
b.
Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan melakukan tugas;
c. Adanya
sanksi yang jelas jika seorang bawahan tidak menjalankan tugas sesuai dengan
standar kinerja yang telah ditentukan.
5.
Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
Gaya
ini mendorong kemampuan anggota untuk mengambil inisiatif. Kurang interaksi dan
kontrol yang dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya ini hanya bias berjalan
apabila bawahan memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan akan mengejar
tujuan dan sasaran cukup tinggi.
Dalam
gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaannya atau
sama sekali membiarkan anak buahnya untuk berbuat sesuka hatinya. Adapun
ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez Faire adalah sebagai berikut:
•
Bawahan diberikan kelonggaran atau fleksibel dalam melaksanakan tugas-tugas,
tetapi dengan hati-hati diberi batasan serta berbagai produser;
•
Bawahan yang telah berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya diberikan hadiah atau
penghargaan, di samping adanya sanksi-sanksi bagi mereka yang kurang berhasil,
sebagai dorongan;
•
Hubungan antara atasan dan bawahan dalam suasana yang baik secara umum manajer
bertindak cukup baik;
•
Manajer menyampaikan berbagai peraturan yang berkaitan dengan tugas-tugas atau
perintah, dan sebaliknya para bawahan diberikan kebebasan untuk memberikan
pendapatannya.
6.
Gaya
Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah
gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari
dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab
dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakantugas yang telah diberikan.
Tipe
kepemimpinan yang otoriter biasanya berorientasi kepada tugas. Artinya dengan
tugas yang diberikan oleh suatu lembaga atau suatu organisasi, maka
kebijaksanaan dari lembaganya ini akan diproyeksikan dalam bagaimana ia
memerintah kepada bawahannya agar kebijaksanaan tersebut dapat tercapai dengan
baik. Di sini bawahan hanyalah suatu mesin yang dapat digerakkan sesuai dengan
kehendaknya sendiri, inisiatif yang datang dari bawahan sama sekali tak pernah
diperhatikan.
7. Gaya
Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya
kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara
luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis
pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para
bawahannya.
Tipe
kepemimpinan demokratis merupakan tipe kepemimpinan yang mengacu pada hubungan.
Di sini seorang pemimpin selalu mengadakan hubungan dengan yang dipimpinnya.
Segala kebijaksanaan pemimpin akan merupakan hasil musyawarah atau akan
merupakan kumpulan ide yang konstruktif. Pemimpin sering turun ke bawah guna
mendapatkan informasi yang juga akan berguna untuk membuat
kebijaksanaan-kebijaksanaan selanjutnya.
7.
Gaya
Kepemimpinan Karismatis
Kelebihan
gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona
dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan
gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan
tantangan.
Mungkin,
kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan
peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk
datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan
kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak
dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan
alasan, permintaan maaf, dan janji.
8.
Gaya
Kepemimpinan Diplomatis
Kelebihan
gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang
seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya,
melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih
ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya,
dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran
dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya,
mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa
sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan
tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang
membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
9.
Gaya
Kepemimpinan Otoriter
Tipe
kepemimpinan yang otoriter biasanya berorientasi kepada tugas. Artinya dengan
tugas yang diberikan oleh suatu lembaga atau suatu organisasi, maka
kebijaksanaan dari lembaganya ini akan diproyeksikan dalam bagaimana ia
memerintah kepada bawahannya agar kebijaksanaan tersebut dapat tercapai dengan baik.
Di sini bawahan hanyalah suatu mesin yang dapat digerakkan sesuai dengan
kehendaknya sendiri, inisiatif yang datang dari bawahan sama sekali tak pernah
diperhatikan.
Kelebihan
model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun
tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu
tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah
– langkahnya penuh perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit kejam
adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat
mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau
dimakan adalah prinsip hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar